Hafidh mendapat penjelasan dari orangtuanya, sekolah diliburkan untuk mencegah penularan virus corona. Dia lantas mengerti dengan apa yang terjadi sekarang ini. Ditambah lagi dengan informasi, masih banyak tenaga medis yang membutuhkan masker.
"Hafidh kemudian teringat memiliki uang yang selama ini ditabung di kaleng biskuit. Dia tergerak untuk membeli dan menyumbangkan APD ke tenaga medis. Cuma bingung caranya bagaimana. Akhirnya minta bantuan polisi saja," kata Ibu Rikoh.
Yang lebih membuat terharu lagi, uang yang ditabung Hafidh, semula untuk membantu biaya pernikahan kakaknya. Namun, sangat di luar dugaan Hafidh justru memandang, uang ditabungnya lebih penting disumbangkan untuk membeli APD sebagai upaya memerangi virus corona.
Ibu Rikoh menceritakan, selama ini Hafidh mendapat uang jajan Rp 2.000,00 sehari. Namun, uang sebesar itu tidak dihabiskan semua untuk membeli jajanan. Dia sisakan Rp 1.000,00 atau Rp 500,00 yang disimpan di kaleng biskuit. Tidak terasa hasil tabungan uang koin itu sudah mencapai ratusan ribu rupiah.
"Sekarang Hafidh berharap, penyebaran virus corona segera selesai. Dia sudah kangen sekolah lagi. Sudah lama tidak bisa bermain dengan teman-temannya," kata Ibu Rikoh yang dikutip dari Instagram Polsek Dayeukolot. (Anwar Effendi)***