Menu makanan yang dihidangkan secara prasmanan itu, aneka macam jenisnya. Pilihannya bisa nasi liwet, timlo, tengkleng, selat solo, dan pecel ndeso. Tersedia juga bistik lidah, asem-asem daging, dan sambal goreng bledak.
Saat melihat-lihat makanan yang cocok, saya tertarik ada sajian makanan yang dikemas dalam bambu. Didorong rasa penasaran saya bertanya ke juru saji apa isi menu makanan dalam bambu itu. Akhirnya saya mengetahui, menu makanan yang bahan utamanya daging ayam itu, disebut garang asem bumbung.
Juru saji menjelaskan, kalau masakan garang asem bumbung merupakan resep kuliner yang dilestarikan turun temurun di lingkungan keraton. Walau masyarakat umum sekarang sudah banyak membuat menu garang asem bumbung, namun tetap saja rasanya bakal beda dengan yang dihidangkan di Puro Mangkunegaran.
Saya ambil satu bambu garang asem bumbung. Makanan yang ada di dalam bambu itu, sebenarnya terbungkus daung pisang. Jadi jika ingin mengeluarkan sekaligus isi makanan itu, bisa dengan menarik daun pisang yang ujungnya berada di luar bambu.