"Beli air minum, haruslah. Masa tinggal di rumah, harus menahan haus. Kalau sekarang kebutuhannya meningkat, itu wajar. Lagian banyak yang kumpul di rumah. Yang penting bagi saya, pesan air isi ulangnya gampang dan lancar. Yang mengkhawatirkan kalau depot air isi ulangnya tutup," tambah Ibu Yani.
Meningkatnya konsumsi air minum sejumlah warga, membuat berkah bagi pengelola isi ulang air minum. Mereka kadang kerepotan menerima pesanan yang tiada henti. Bahkan ada beberapa pengelola isi ulang air minum, yang biasanya Sabtu dan Minggu libur, akhirnya buka dan melayani warga.
Tambah karyawan
Petra pemilik depot isi ulang air minum di Kelurahan Cisaranten Bandung justru menambah karyawan yang bertugas mengantar pesanan. Semula mempekerjakan satu orang, sekarang ada dua petugas yang siap mengantar pesanan air isi ulang.
"Kalau cuma mengandalkan satu orang, kasihan juga dia bolak-balik. Khawatir fisiknya tidak kuat, terus kecapaian dan sakit. Nanti yang repot kita juga. Tapi kalau ada dua karyawan yang melayani pesanan warga, aktivitasnya bisa terbagi. Tidak terlalu repot dibanding satu orang," ujar Petra.
Diungkapkan, sekali mengantar saja, seorang karyawan harus membawa enam galon kadang bisa delapan galon. Memang setelah virus corona merebak, ada berkahnya bagi pelaku usaha isi ulang air minum. Permintaan meningkat tajam. Kenaikannya bisa mencapai 100 persen.
Selain dihadapkan pada masalah petugas pengantar yang kadang kelelahan melayani pesanan, pengelola air minum isi ulang sering kecewa terhadap pemasok air bakunya. Saat air persedian sudah habis dipesan warga, pemasok air baku belum juga datang.
"Air bakunya cepat habis. Soalnya pesanan warga lagi banyak-banyaknya. Waktu saya kontak pemasok air baku, bilangnya segera dikirim. Tapi datangnya suka terlambat. Kalau sudah begitu kami suka bingung, ada permintaan dari warga, tapi tidak bisa terlayani," kata pengelola air minum isi ulang lainnya, Ibu Syifa.
Pihaknya, lanjut Ibu Syifa, paling minta pengertian kepada warga yang pesan agak bersabar. Kalau tidak mau menunggu juga, dipersilakan memesan ke depot air isi ulang yang lain. "Ketimbang mereka menunggu kiriman dari kami, terus airnya gak datang-datang, lebih baik disuruh pesan ke tempat lain saja," ucap Ibu Syifa yang melayani warga di Kelurahan Derwati.(Anwar Effendi)***