Mohon tunggu...
KOMENTAR
Hobby Pilihan

Barang Lawas di Tangan Dicky Jadi Berharga

27 Maret 2020   09:02 Diperbarui: 27 Maret 2020   09:19 626 4
"Waktu itu saya diajak ke rumah Pak Hilman. Ternyata beliau penyuka barang-barang lawas juga. Koleksinya lebih banyak dari saya. Dari situlah saya juga mulai belajar bagaimana menata dan merawat benda-benda antik," tutur Dicky.

Silaturahmi Dicky dan Pak Hilman berlanjut. Dicky sangat antusias ketika Pak Hilman mengajak main ke rumahnya. Rupanya Pak Hilman pun membaca minat Dicky terhadap benda-benda antik. Saat itu dengan suka rela, Pak Hilman menghadiahkan Dicky berupa kapstok produksi tahun 1960-an.

Sebelum serius mengoleksi benda-benda jadul, sebenarnya Dicky sudah rajin mengumpulkan kaset dan CD Audio. Ini berkait erat dengan hobi Dicky yang senang bernyanyi. Tak heran jika dia hafal lagu-lagu baik dari penyanyi luar negeri maupun dalam negeri.

Sejak tahun 1990-an hingga 2006, itu merupakan masa Dicky rajin-rajin berburu benda antik ke sejumlah kota. Untuk wilayah Bandung, Dicky sering  menjelajahi kawasan pedagang loak (besi dan barang elektronik) di daerah Astana Anyar. Di tempat itu, kalau lagi beruntung bisa ditemui radio transistor, jam beker, gilingan kopi, TV lawas hingga piringan hitam dan barang bekas lainnya. Mereka pedagang loak yang mangkal di sana, buka sejak pagi sekira jam 06.00.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun