"Sebenarnya kita tidak terlalu terpengaruh dengan informasi penyebaran virus corona. Pemerintah daerah Jawa Timur juga tidak menerapkan lockdown. Makanya, kita masih optimis jalan-jalan ke Bromo bisa dilaksanakan tanggal 25 Maret," tutur Ibu Lily yang dalam trip kali ini mengajak suaminya Bapak Tony.
Ibu Tatat, Ibu Tita, Ibu Yuliati, Ibu Sumartini, Ibu Ayi, Ibu Tita, Ibu Fenty, Ibu Euis, Ibu Amy seiya sekata, sangat berharap trip ke Bromo jangan sampai batal. Mereka mengaku, hampir setiap gelisah memikirkan keindahan Gunung Bromo yang akan dikunjungi.
Namun apa mau dikata. Harapan tinggal harapan. Keinginan jalan-jalan yang sudah meledak-ledak, akhirnya meredup juga. Imbauan untuk tidak melakukan bepergian terus gencar dilakukan. Larangan berkumpul dan menghindari keramaian terus mengalir. Akhirnya anggota trip ke Bromo cuma bisa pasrah.
Pimpinan rombongan Dicky Harisman mengambil langkah bijak. Walau sebelumnya sempat meyakinkan, wilayah Bromo masih aman, lantas Dicky mengeluarkan keputusan voting, trip Bromo lanjut atau digeser.