Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Belajar Naik Sepeda atau Menulis?

27 Maret 2011   07:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:23 166 0
"Bagaimana belajar naik sepeda?"

Lelaki berkacamata itu bertanya kepada seluruh peserta kompasiana blogshop. Beberapa peserta mulai memberikan jawaban. Seorang lelaki di meja bagian belakang mengacungkan tangan. Microphon pun diberikan kepadanya.

"Caranya, beli dulu sepeda. Pilih sesuai postur tubuh. Lalu naik," ujarnya.

"Bagaimana kalau saya jatuh?" tanya lelaki berkacama mata yang tidak lain adalah editor Kompas.com.

Spontan saya menjawab, "Naik lagi!"

Lelaki bernama Heru Margianto itu kembali berkata, "Kalau jatuh lagi?"

"Naik lagi," jawab saya.

"Jatuh lagi?" katanya lagi.

"Naik lagi!"

"Jatuh lagi?"

"Naik lagi!"

Begitulah terus menerus hingga ia pun mengucapkan, "Demikianlah lebih kurang cara menulis."

Yang saya ceritakan di atas bukanlah sebuah ilustrasi, tetapi kenyataan. Hal itu berlangsung dalam sesi terakhir pada materi yang disampaikan oleh Heru Margianto, seorang editor Kompas.com.

Ia sampaikan itu dalam kegiatan kompasiana blogshop, sebuah kegiatan pertemuan para bloger kompasiana, yang diprakarsai oleh kompas.com dengan sponsor Telkomsel.

Dari penjelasan Heru, saya kembali teringat pada apa yang pernah dituliskan Arswendo Atmowiloto, dengan judul "Mengarang Itu Gampang!" Dalam buku yang diterbitkanoleh PT Gramedia Jakarta itu dijelaskan bahwa menulis atau mengarang sebenarnya gampang. Yang terpenting latihan dan terus mencoba.

Hal itu pula yang disampaikan oleh Heru. Saya pun semakin yakin, kegagalan dalam menulis sebenarnya hanya sebuah ketakutan. Yang penting, tetap mecoba. Selama ini pun, saya selalu tanamkan bahwa "Tulis saja apa yang sedang dipikirkan, tak perlu pikirkan apa yang akan dituliskan."

Oleh Herman RN

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun