Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ibu

5 Desember 2009   17:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:03 409 0

“Setiap hari kau pegang kertas dan pensil, siang, malam, tiada hentinya. Untuk apa? Apa kau kira kertas itu dapat kau makan? Kau katakan kau bisa mencari makan dengan pensilmu, mana?! Yang kulihat masih nasi kutanak juga yang kau makan.” Begitulah kau menggerutu setiap melihat aku mencoret-coret kertas, Ibu. Aku tak marah, tidak sekali pun. Meski terkadang kau merepet ketika aku sedang menghadap piring nasi. Padahal ayah pernah melarang, jangan memarahi anak ketika dia sedang makan. Tapi kau tetap melakukannya padaku. Bahkan pernah kau lebih pedas lagi mengeluarkan kata-kata kepadaku. Kau pernah mengancam akan mengusirku jika masih saja menulis daripada mencari kerja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun