Jika ada yang menyebutkan "Aceh dan Islam" adalah ibarat dua sisi mata uang, yang apabila satu di antaranya tidak ada maka tak berfungsi mata uang tersebut, di sini saya hendak menisbatkan Aceh di mata sastra. Dalam hemat saya, "Aceh dan sastra adalah ibarat keniscayaan
zat ngon sifeut, kulet ngon asoe, agam ngon inong, langet ngon bumo".
KEMBALI KE ARTIKEL