Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Hapus Subsidi jika ingin Indonesia makmur...!!!

10 Maret 2011   08:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54 128 0
Baru kepikiran saya, kalo subsidi yang dicanangkan pemerintah untuk memurahmeriahkan BBM dan TDL adalah kebijakan yang salah. Di tambah lagi banyaknya aksi demo yang mengatasnamakan rakyat miskin dan ormas-ormas keagamaan yang tidak setuju jika Subsidi tersebut dikurangi....

Jika tidak tanggap, subsidi terlihat seakan-akan merupakan sebuah jalan keluar yang briliant untuk memecahkan masalah sebagian besar rakyat miskin Indonesia dalam pemenuhan kebutuhannya terutama dalam belanja BBM dan pemakaian listik. Padahal subsidi merupakan, menurut saya, salah satu daftar belanja negara yang paling sia-sia. Knapa bisa? Mari kita telaah bersama....

Subsidi BBM membuat harga BBM lebih murah dari harga sebelumnya. Ini diniatkan agar rakyat miskin membeli BBM dengan harga yang lebih murah. Wow, baik sekali niatnya. Namun niat ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Coba lihat di sekitar Anda. Berapa sech orang miskin yang punya kendaraan bermotor, yang punya mobil, atau bahkan orang miskin yang punya pabrik? Sedikit sekali. Bahkan mereka tak punya apa-apa. Namanya juga orang miskin, gak mungkin punya kendaraan bermotor. Kalo pun ada, pasti motornya bekas dan udah "kadaluarsa". Mereka sebagian besar berjalan kaki dalam melakukan kegiatan perekonomiannya atau dalam kehidupan sehari-harinya. Sebaliknya, hanya masyarakat kelas menengah ke atas saja yang menikmati BBM bersubsidi. Bukankah ini sudah salah sasaran?

Begitu pula dengan Subsidi listrik dimana TDL yang seharusnya mengikuti tarif normal internasional, malah menjadi murah meriah. Padahal rumah orang miskin itu memiliki jumlah lampu yang kurang dari 5 biji. Bahkan ada yang tidak punya rumah sama sekali. Sekali lagi, sebaliknya, listrik hanya digunakan oleh pabrik-pabrik, rumah-rumah mewah, perkantoran dan lain-lain.

Saya heran terutama mereka yang berdemo untuk  terus diberlakukannya subsidi di Indonesia. Mereka sebenarnya membela siapa? Masyarakat miskinkah atau kaum borjuis kapitalis? Atau mereka dibayar oleh kaum borjuis kapitalis tadi? Saya tahu mereka berpendidikan, apalagi melihat yang demo rata-rata adalah mahasiswa. Dan yang saya sayangkan lagi ada yang mengatasnamakan ormas Islam. ckckck...

Buat pembaca, gak usah memprotes tulisan saya karena saya yakin Anda bukanlah oran miskin. Mana ada orang miskin baca kompasiana via internet?

Bukannya sombong, saya ini juga bukan orang miskin tapi gak kaya-kaya amat. Tapi saya rela membayar sedikit agak mahal untuk "subsidi yang lebih terarah"...

Makasih, Wassalam

Artikel yang lain:

http://politik.kompasiana.com/2011/03/08/demokrasi-menghina-tuhan/

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun