sisa masa lalu terundung bencana
tersimpan dalam gurat luka
hampir terbenam lupa
pernah suatu saat ingin pinjam beragam kata
dari para pemilik banyak kata
dengan janji pengembalian berlipat-lipat kata
tapi selalu muncul tangis kata yang kupunya
lalu kudekati lentera
pada redup nekat kutulis satu kata
kupandangi lekat-lekat
berharap kata itu bangun
memasuki setiap hati
menatap setiap mata
menyapa setiap bibir
mengajak setiap langkah
untuk menghidangkan satu kata
yang hidup