Membaca serial artikel "Penulis Penjilat" yang ditulis Lohmenz Neinjelen (Mbah Peank) di Kompasiana membuat saya tersipu malu.
Tadinya saya ingin tersenyum, tapi takut pepsoden. Tadinya ingin ketawa, tapi takut dosa. Ingin rasanya terlahir lagi, tapi takut dukun beranak.
KEMBALI KE ARTIKEL