Menulis fiksi bukan perkara mudah bagi sebagian orang, terlebih bila pekerjaan utama orang tersebut tidak ada kaitannya dengan dunia tulis-menulis khususnya di ranah tulisan populer. Dibutuhkan talenta dan kemauan yang besar untuk mengembangkan talenta itu dengan cara rajin membaca untuk memperluas wawasan dan tekun menulis di berbagai berbagai media dan
event fiksi. Menulis fiksi bukan semata kemampuan mengolah kata-kata menjadi diksi yang indah, namun juga kepekaan si penulis dalam melihat dan kemudian mengamati realitas di lingkungannya. Sekecil apa pun realitas itu, mata hati dan mata pena penulis fiksi akan menangkapnya menjadi sesuatu yang berarti untuk direnungkan. Andri Sipil, seorang Kompasianer, telah melakukan semua itu dengan sangat baik.
KEMBALI KE ARTIKEL