Sosok hebat di depan itu adalah pemilik podium. Gestur tubuhnya berbicara. Bibirnya adalah suara. Sorot matanya adalah bahasa. Aku menyimak setiap kata dari nafasnya. Bola mataku tak lepas pada tiap hamburan huruf dari mulutnya. Semua akan kujadikan jembatan di kanal pikiran. Kata banyak orang, semua itu demi peradaban.
KEMBALI KE ARTIKEL