Sudah kali kesekian pandanganku ditarik ke bangku besi di trotoar lebar itu. Sama seperti tadi. Hanya satu dua pelintas di jalan kota. Berlalu cepat bagai mengejar sorot lampunya sendiri. Sementara di bangku itu duduk seorang perempuan. Tanpa ada yang perduli.
KEMBALI KE ARTIKEL