karena sering membawaku pada cermin diri yang buram
di kegelapan itu
jelas terpampang wujudku yang berlendir, bertanduk dan bertaring
kulihat biji mataku memerah dan mencelar
menyinarkan misteri kesepian
namun....
entah mengapa, kegelapan pula yang membawaku pada kenikmatan
dihadirkannya pesona diri yang pernah kupampangkan di layar realitas
di kegelapan ini
aku menikmati saat dunia menyanggamai diriku
hingga nafasku menderu
dan lirih menyebut semua nama pemberi nikmat di hamparan kenangan
sepanjang koridor perjalanan
dan setipa titik-titik persinggahan
di putaran waktu lalu
saat itu aku luruh....
menjadi manusia munafik yang rapi dan harum
akulah pelacurmu yang paling setia dan pemberi rasa aman
menyimpan rahasia keparatmu
wahai kawan cumbulah aku
dengan geloramu yang paling bangsat !