Awalnya mujahid menegaskan dengan janji dan sumpahnya Taliban akan menghormati hak-hak perempuan Afghanistan, termasuk memaafkan segala sesuatu yang sebelumnya menentang Taliban dan memastikan Afghanistan menjadi negara yang aman. Tujuan Taliban membentuk pemerintahan baru ini adalah mewujudkan pemerintahan yang inklusif, tapi tujuan ini justru menjadi bumerang yang mengejar mereka selama menjalani pemerintahan ini sampai sekarang.
Taliban memang dapat dengan mudah kembali menguasai Afghanistan, tapi Taliban sepertinya tidak bisa mempertahankan dan melangkah satu langkah lebih baik lagi dalam menjalankan pemerintahan barunya. Semua yang dijanjikan Taliban membuat pemerintahan baru belum diakui sampai sekarang. Taliban tidak mewujudkan apa yang dijanjikan sedari awal meresmikan pemerintahan ini, sehingga menimbulkan protes masyarakat Afghanistan bahkan pandangan-pandangan buruk dari banyak negara, khususnya AS.
Sampai saat ini, Taliban belum menunjukkan perwujudan janji mereka, ekspektasi komunitas internasional pun rasanya diabaikan. Soal pemenuhan hak-hak perempuan Afghanistan saja hanya dipenuhi setengah hati. Taliban memang memperbolehkan perempuan Afghanistan bekerja dan belajar, tapi hanya pada sektor-sektor yang dibatasi Taliban, yaitu medis dan pendidikan.Â