Ketika kita memilih untuk diam di hadapan bullying, kita sebenarnya memberikan ruang bagi ketidakadilan untuk berakar lebih dalam. Bullying bukan hanya sekadar tindakan menyakiti secara fisik atau verbal, tetapi juga ancaman terhadap harga diri, kesehatan mental, dan masa depan korban. Diam berarti mengizinkan pelaku merasa tak tersentuh, sementara korban semakin terpuruk dalam rasa takut. Mengabaikan bukanlah solusi, justru itulah yang membuat bullying terus berkembang, meracuni lingkungan sosial kita tanpa henti.
KEMBALI KE ARTIKEL