Menjelang tidur, Pagi bermesraan dengan bukunya yang usang. Tidak tipis dan tidak pula tebal. Sebab tipis dan tebal hanya soal selera. Dibukanya lembar demi lembar membuatnya tenggelam dalam cerita; terpingkal-pingkal, tersendu-sendu, pun berkaca-kaca penuh harap.Â
KEMBALI KE ARTIKEL