Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Pengangguran, Masalah Terbesar Obama di Pemilu 2012

9 April 2012   04:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:51 472 2

Kecewa, mungkin itu yang dirasakan oleh presiden Barrack Obama saat ini.Departemen Perburuhan Amerika baru saja  mengeluarkan laporan ketenagakerjaan untuk bulan Maret.Seperti diketahui, di hari Jum’at pertama setiap bulan departemen ini mengeluarkan laporan situasi dan kondisi ketenagakerjaan di bulan sebelumnya.Nah, laporan ini yang membuat Obama baik sebagai presiden maupun sebagai calon presiden periode berikutnya tidak nyaman.

Bulan Maret adalah bulan suram bagi ketenagakerjaan Amerika.Sebelumnya berturut-turut dalam tiga bulan angka pengangguran berkurang (8,3% di bulan February) dan angka banyaknya lapangan kerja yang tercipta selalu di atas 200.000 (240.000 di bulanFebruary).Pencapaian yang luar biasa di saat krisis ekonomi seperti ini.Dengan perkiraan setiap bulannya negara membutuhkan minimal 120.000 lapangan kerja baru (hanya untuk menyerap pertumbuhanangkatan kerja) angka di atas 200.000 sangatlah bagus. Tak heran bulan lalu Obama mengeluarkan pernyataan America is coming back.

Tapi bulan lalu jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta jauh dari harapan.Hanya 120.000, separuh dari angka di bulan February.Walaupun tingkat pengangguran berkurang sedikit menjadi 8,2%.Hal ini terjadi karena sebanyak 164.000 orang dari jutaan orang yang terdaftar mencari kerja tidak lagi mencari kerja.Ada beberapa alasan orang berhenti mencari kerja bisa alasan keluarga, kembali ke sekolah atau pesimis karena tak kunjung mendapat pekerjaan.Karena tak lagi terdaftar mencari kerja mereka dianggap sudah mendapat pekerjaan.

Kalau melihat angka bukan persentase,jumlah orang yang menganggur saat iniada 12,8 juta orang dimana 42,5% diantaranya sudah menganggur lebih dari enam bulan.Jumlah yang sangat besar tentu saja.Bagi Obama yang maju di pilpres nanti ini sudah jadi lampu kuning apakah dia akan menang atau tidak nanti di pilpres.Masih enam bulan waktu tersisa, masih ada waktu untuk merubah lampu kuning menjadi lampu hijau.Kalau itu bisa dilakukan maka dengan sendirinya kritik dari lawan-lawan politiknya bisa diredam.Kritik-kritik yang sudah mulai disuarakan.

Bagaimana kinerja presiden Obama di bidang perburuhan ini?Tidak menggembirakan.Menurut catatan timeline CNN dalam 13 bulan pertama masa jabatannya Amerika kehilangan 4,3 juta pekerjaan.Supaya adil menilai kinerja Obama dalam paruh waktu ini, kita lihat data dari sumber lain yaitu PolitiFact.com. Apa yang terjadi dalam 13 bulan itu adalah kelanjutan dari hilangnya pekerjaan karena krisis ekonomi yang dimulai di tahun 2007.Dari bulan Desember 2007 sampai February 2010 Amerika kehilangan 8,75 juta pekerjaan.Kurun waktu dari Desember 2007 sampai January 2009 presidennya adalah presiden Bush.Jadi bisa dibilang selama tahun terakhir pemerintahan Bush dan selama satu tahun pertama pemerintahan Obama lah Amerika masa paling susah dalam bidang tenaga kerja ini.Secara kasarnya,jumlah pekerjaan yang hilang setahun terakhir pemerintahan Bush sama dengan jumlah pekerjaan yang hilang selama setahun pertama pemerintahan Obama.

Bulan February 2010  dijadikan patokan bulan terakhir krisis ketenagakerjaan benar-benar menghantam negara.Bulan-bulan selanjutnya adalah bulan-bulan pemulihan.Presiden Obama dalam pidato kenegaraan awal tahun ini mengumumkan pemerintahannya berhasil menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 3 juta selama 22 bulan terakhir (sejak February2010), berarti rata-rata 136.636 pekerjaan diciptakan setiap bulannya.Jumlah ini hanya cukup untuk menyerap pertumbuhan angkatan kerja setiap bulannya saja, sama sekali tak mampu menolong mengembalikan pekerjaan yang hilang selama puncak krismon tadi.Untuk menolong mengembalikan pekerjaan yang hilang selama setahun masa pemerintahaannya saja tak bisa.

Padahal presiden Obama sudah dimodali triliunan dollar untuk job recovey ini.  Dari program stimulus, bail out, subsidi, menjadi penjamindan hibah.Tapi semuanya tak bisa membantu membuat keadaan menjadi lebih baik.

Masalah pengangguran dan penciptaan lapangan pekerjaan ini dipastikan akan menjadi titik rawan serangan dari lawannya nanti di pilpres.Mampu atau tidaknya presiden Obama sebagai calon presiden incumbent untuk membalikkan keadaan masih belum diketahui tentu saja.

Salam Kompasiana.

sumber gambar

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun