Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana Artikel Utama

Requiem untuk Adik Perempuanku

6 Juli 2015   11:32 Diperbarui: 6 Juli 2015   12:19 2203 15
Sore ini, aku sungguh-sungguh baru merasa berdoa di pusaramu Dik meski petang ini tak terdengar hening dan melankoli seperti ketika pemakamanmu tiga hari yang lalu kemarin. Entah kenapa, kedua kakiku begitu ringan untuk membawamu ke makammu lagi. Apakah kau melihatku dari awan-awan putih itu? Apakah kau sedang dipeluk awan-awan gemuk itu sekarang. Semoga kau senang di sana, menyongsong pelangi setiap habis hujan. Bukankah dulu kau juga penyuka bianglala.  Oh iya, aku bawakan coklat dan permen meski sedikit, tidak banyak. Kukuburkan saja nanti di pusaramu kalau Kakakmu ini akan pulang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun