Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Menyanyi Warna Senja

15 Mei 2015   11:56 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:30 20 0
Lirih menyanyi menjelang petang. Sekeliling ditemani warna alam sejati. Aku rindu langit  kuning yang kini terhampar di horison. Silau mengantarkan keindahan akhir hari. Syahdu! Mengajakku untuk mengerti tentang kesudahan. Menarikku kepada malam. Hari telah membayar kewajibannya. Semua berlalu. Berakhir pada warna kuning menjadi pekat. Di sisi jalan, pengemis mencintai seribu rupiahnya. Disakukannya di saku celananya. Tampak tukang ojek merasa tak cukup dengan uangnya. Mulutnya menunda untuk membeli sebungkus rokok. Lirih menyanyi menjelang petang. Sekeliling ditemani warna alam sejati. Hari telah membayar kewajibannya. Semua berlalu. Kini, aku ingin pulang lagi pada senja esok yang menguning lembut, lemah di ruang udara.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun