Di atas talam kristal
Kusingkap paruh hatiku
juga hatimu
juga hatinya.
Hati kita
Menganga tanpa nyawa.
Seekor kucing tiba-tiba meloncat
mendarat dekat talam
menelan-telan liurnya.
Hati kita menggelepar-gelepar,
lalu, lempar-melemparkan kata:
    "hatimu yang amis!"
       "hatimu yang busuk!"
           "hatimu yang bangkai!"
Kucing itupun tersenyum sinis,
menjilat-jilat lidah
        "Memang aku suka:
      yang amis,
   yang busuk,
yang bangkai!"
Sekejap pandang
hati kita pun dilahapnya.
(Bekasi, 19-08-2008)