Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Mengembara

5 April 2020   10:33 Diperbarui: 5 April 2020   10:38 20 0
MENGEMBARA


Pengembaraan sudah kumulai
Tapi, Kau bilang belum cukup
Belum mampu membakar alam raya
Aku terjerat jaring-Mu
Disekap dalam semarak
cahaya sutra-Mu.

Ketika sampai waktuku
Aku Kaulepas
bagai amuba
pesawat tempur
panah api
memancarkan kilat.

Dengan lazer Illahi
Kujelajahi
kutelusuri setiap sudut hati
rongga-rongga dada
pikiran
daging
dan kepingan darah:
               yang merintih
           meronta
      terbelenggu
dan terpanggang menganga.

Ternyata,
dalam segala
Engkau telah hadir
Menanti dengan senyum
seorang kekasih
menyambut cahayaku
adalah cahaya-Mu:
yang menyelamatkan
yang membebaskan.
(Bekasi, Oktober 2010)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun