Salah satu pimpinan dewan periode ini paling maaf naif. Bicara banyak namun lepas esensi dan kapasitas. Lebih sering main ranah puisi dan media sosial. Sah dan boleh-boleh saja menyuarakan kegelisahan dan suara kebenaran itu melalui karya seni, mural, puisi, teater, lagu, dan sebagainya, ketika saluran itu mampat. Aneh dan lucu bukan ketika ia adalah "penguasa" saluran itu namun malah nebeng saluran lain?
KEMBALI KE ARTIKEL