Dalam salah satu kisah inspirasi oleh Ajahn Brahm, ia mengisahkan bagaimana ketika biaranya yang miskin itu harus dibangun. Ia sebagai seolah ahli fisika, teori tentunya, perlu kerja keras untuk bisa membangun tembok. Satu sisi diketok sisi lain terungkit, kedua sisi rata, eh miring ke luar, dan seterusnya. Beberapa bulan seribuan bata telah ia tata dan di dapati sebuah dinding yang baguslah dalam arti seorang amatir. Namun ia begitu kecewa dan merana karena ada dua bata jelek yang merusak karya agung dalam dindingnya itu.
KEMBALI KE ARTIKEL