Menimbang dua paslon pilkada Jatim, sangat menarik karena kedua pasangannya menggunakan kombinasi laki-laki perempuan. Keterwakilan mengenai jenis kelamin menjadi berimbang. Model nasionalis dan religius pun ada, dan kembali berimbang. Keduanya diusung oleh partai yang sama-sama militan tradisionalis dalam pola memilih, relatif sama juga jumlah partai pengusungnya. Menarik karena adanya "rivalitas" panjang khususnya antarcalon gubernur, dan selalu berseberangan. Pak Ipuld dan Bu Khofifah ini adalah kali ketika bersaing untuk menjadi punggawa Jatim. Bu Khofifah untuk ketiga kalinya mencoba meraih Jatim-1 sedangkan Pak Ipul untuk perdana. Namun bahwa keduanya pernah bertemu di dalam ajang yang sama tiga kali.
KEMBALI KE ARTIKEL