Mendengar, membaca, dan ramainya perbincangan soal pernyataan Eggi Sujana, membuat teringat kisah berulang saat masih kuliah. Bagaimana doktor teologi lulusan Roma, yang di kemudian hari jadi profesor itu selalu menanyakan apakah kuliahnya membuat mahasiswa paham dan mudeng? Ketika dijawab tidak, malah beliau bersyukur, karena memang Trinitas itu bukan untuk dipahami dan dimengerti, namun diimani. Iman itu bukan semata paham, mudeng, dan tahu, namun yakin dan percaya, soal alasan dan kadang logis saja tidak menjadi pertimbangan.
KEMBALI KE ARTIKEL