Real Madrid Tanpa Barcelona, Referendum Catalonia Merenggut La Liga
5 Oktober 2017 05:57Diperbarui: 5 Oktober 2017 06:04203020
Membaca soal referendum Catalonia, jadi ingat bertahun lalu ada kakak tingkat yang sangat berubah. Awalnya sangat religius, cerdas, dan menatap ke depan. Tiba-tiba menyatakan mundur dan tidak lanjut dalam menapaki jalan hidupnya. Kata rekan angkatannya, karena ia merasa sendiri, teman dalam "rivalitas" sejak sekolah menengah sudah menyatakan mundur lebih dulu. Rekan sekaligus rival yang sangat lekat, kompetitif, dan menjadi pelecut itu pisah. Akhirnya satunya tidak lagi punya gregetuntuk maju lagi. Tidak ada yang membuatnya panas, termotivasi, dan terdorong untuk maju.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.