Golkar itu sejatinya sudah masa lalu, politikus yang memimpin berorientasi kepentingan pribadi jauh lebih menguat dan itu terbaca dengan gamblang. Tidak heran ke mana-mana membawa proposal tidak ada yang merespons. Ketum jawara pemilu merana tidak jelas yang akhirnya mendukung adik kandungnya yang suaranya juga lebih kecil. Mengapa masih menjadi perhitungan adalah, karena kekuatan finansial dan politik akal-akalan yang perlu dijinakan dengan akal yang tidak kalah cerdiknya.
KEMBALI KE ARTIKEL