Mengatakan bangsa ini perlu pembelajaran, pembelajaran macam apa kalau menyalahkan semua pihak, Korea sebagai penggelembung suara, sekarang Korea Utara. Korea Utara sebagai negara memiliki ideologi, yang tidak bisa dicampuri oleh siapapun. Apakah dia lupa kalau Golkar dulu jauh lebih parah, bahkan dia adalah menantu seorang petinggi Golkar saat itu. Dan saat itu mengapa tidak teriak seperti hari ini, saat dia merasa dirugikan. Bukanlah ini munafik.
Mengatakan bukan kekuasaan uang, siapa yang melakukan dan mengapa harus berteriak demikian keras, bukankah justru akan mendulang air terpercik muka sendiri.
Apa yang dikatakan merupakan buruk muka cermin dibelah. Dalam bahasa Jawa, ora isi ngilo githoke dhewe...
Salam Damai.....