Dalam beberapa bulan terakhir, ada laporan kembali munculnya kasus tabrak lari yang mengakibatkan kematian tragis seorang lansia. Peristiwa ini tidak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban, namun juga menimbulkan kekhawatiran masyarakat terhadap keselamatan pejalan kaki, khususnya kelompok rentan seperti lansia. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak memiliki rasa empati. Sayangnya, respons masyarakat terhadap hal-hal seperti ini seringkali mengarah pada tindakan main hakim sendiri, yang justru memperburuk keadaan. Tabrak lari adalah tindakan yang penuh dengan keegoisan dan tidak bertanggung jawab terhadap apa yang dia perbuat tabrak lari tidak bisa di beri ampun karena sangat amat merugikan bagi korban dan keluarga korban Kasus tabrak lari yang menewaskan seorang lansia sangat tragis, dan juga menunjukkan minimnya empati serta tanggung jawab di jalan.Penduduk lanjut usia sering menjadi korban kecelakaan lalu lintas karena mereka adalah kelompok yang rentan. Mereka membutuhkan perlindungan tambahan di jalan karena keterbatasan fisik mereka dan keterbatasan mobilitas. Namun, faktanya, banyak pengemudi yang mengabaikan keselamatan pengguna jalan lainnya. Peristiwa ini merupakan bentuk keegoisan yang paling mencolok terhadap manusia di mana pelaku melarikan diri setelah bertabrakan dengan korbannya. Bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pelanggaran moral yang menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan..
KEMBALI KE ARTIKEL