Diskursus filosofis tentang agama selalu jadi 'candu' yang tak bisa dipisahkan dari proses keberjadian manusia. Agama selalu jadi tema sensitif yang 'menelanjang' di hadapan nalar-nalar agnostik. Apa benar agama masih relevan dengan konsep pembangunan manusia hari ini? Lantas bagaimana membenarkan konflik relegius atas nama agama?
KEMBALI KE ARTIKEL