John Dewey seoarang filsuf dari Amerika Serikat yang menjadi salah satu perintis pemikiran pragmatisme. Ia dikenal sebagai kritikus sosial tentang pendidikan yang kemudian merintis ilmu di bidang psikologi pendidikan. Dewey lahir di Burlington pada tahun 1859 dan menempuh pendidikan di Baltimore. Pandangan Dewey bahwa filsafat terhadap sebuah pengalaman nyata yang diselidiki secara kritis dan aktif dapat menyusun nilai dan norma. Gagagasan ini memberikan pengaruh bagi perkembangan filsafat pendidikan khsusunya pada pendidikan progresif yang dilandasi oleh pragmatisme dan progresifisme. Pengaruhnya yang paling terkenal adalah pemikiran dalam kehidupan praktis. Pemikiran inilah yang dikenal dengan eksperimentalisme karena ia menjadikan pertumbuhan manusia sebagai tujuan dari pendidikan. Pemikiran pragmatismenya menjadi salah satu landasan pemikiran yang memulai penyelenggaraan pendidikan massal. Dewey mengembangkan pemikiran dari tokoh pragmatisme lainya yaitu: Charles Sander Pirce dan William James. Hasil pandangan ini dikenal dengan intrumentalisme yang berarti teori yang dalam penyelesaian persoalan sosial harus menjadi fungsi dari kognisi.
Dewey meyakini bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki sifat selalu berubah, sehingga pemikirannya dinamainya sebagai pertumbuhan. Pemikiran ini menjadi landasan penyelenggaraan Sekolah. Kaitanya dengan pendidikan progresif pada hakekatnya dewey menekankan bahwa pendidikan yang menekankan perlunya belajar sambil berbuat (learning by doing). Pandangan Dewey ini menekankan bahwa manusia belajar melalui pendekatan langsung.Â
Pendekatan progresisfisme menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Pendekatan pendidikan yang berpusat pada anak akan menempatkan penekanan pada pembelajaran tentang kebutuhan dan minat anak. Konteksnya adalah anak diberikan keleluasaan untuk mengeskplorasi lingkungannya. Pendidikan juga harus mencerminkan minat dan latar belakang anak dan bahwa dunia sosial dan budaya mereka penting.Â