Dalam Pilkada DKI Jakarta sekarang, muncul sebuah pemikiran dan argumentasi yang kerapkali digaungkan oleh beberapa kalangan, bahwa ini sebenarnya adalah pertarungan antara toleransi melawan antitoleransi. Tulisan ini ingin menunjukkan bahwa logika yang menyederhanakan kompetisi Pilkada dalam bingkai tersebut adalah keliru, dan bila dibiarkan, akan memecah belah masyarakat Indonesia yang pada akhirnya memundurkan demokrasi kita.
KEMBALI KE ARTIKEL