Memasuki tahun 1642, terjadi konflik besar antara orang-orang Spanyol dengan rakyat kerajaan Manado. Menurut Ramerini sebagaimana dikutip oleh penulis dalam buku
Mukadimah Celebes Utara (2024) bahwa
"pada tahun 1642 beberapa Desa (disebut Meados) dari kerajaan Manado bangkit melawan Spanyol, tampaknya karena perilaku orang-orang Spanyol terhadap suku alifuru pedalaman dan dataran tinggi. Sekitar 22 orang Spanyol terbunuh dalam sebuah insiden di hutan pedalaman. Dan Jesuit menjadi martir dalam konflik tersebut". Sejak itu Raja Manado, Dom Fernando mulai merasa gelisah dan khawatir akan aksi balasan Spanyol.
Manado Siaga Penuh
KEMBALI KE ARTIKEL