Terlintas dalam benak saya tentang kalimat "Memulung adalah kenikmatan yang abadi". Pastinya kalimat ini mengandung makna mendalam. Apalagi diucapkan oleh seorang Doktor Lulusan Uni Sovyet, Soesilo Ananta Toer. Akhirnya kalimat itu dicerna kedalam setiap kunyahan makanan dan dicerna oleh usus, menjadi energi untuk bergerak. Mengendapkan kalimat itu sedalam-dalamnya dan mengetahui pemaknaan yang mendalam. Satu per satu kalimat mulai terlontar dalam wujud pemikiran tanpa dasar. Tanpa intervensi dari pikiran, ego dan berbagai macam kepentingan diri yang harus terwujud didalam diri. Poin utamanya bukan masalah memulung, tetapi lebih merujuk pada satu kata yang leksikal yaitu kenikmatan yang abadi. Seperti unik dan aneh, mengapa memulung menjadi kenikmatan yang abadi.
KEMBALI KE ARTIKEL