Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Monumen dan Provinsi Papua Tengah

29 April 2024   00:00 Diperbarui: 30 April 2024   12:37 1107 1
MONUMEN DAN PROVINSI PAPUA TENGAH; Monumen di Nabire yang makin punah dan Provinsi Papua Tengah yang canggung perkembangannya

Menghargai itu ketika hal yang semestinya kita pertahankan, yang lamanya sudah terbangun dari 0(nol).

Kesejahtraan bisa tercipta, itu kapan dan dimana saja. Namun, ketika kita diperbola dengan sistem mereka yang sudah secara struktural kita akan jauh terbawa dengan suasana sekitar dan lupa tujuan awal kita apa? Hampir semua orang papua dari 85% hanya ikut ramai tapi tidak dengan keputusan sendiri secara intelektualitas.

Pentingnya Pendidikan, mengapa Pendidikan! Akademisi adalah busur pertama untuk Revolusi-Kebebasan, agar jauh dari kebodohan, kemiskinan, terus narkoba, seks bebas, dan lain sebagainya…

Pentingnya pendidikan agar arti dari sejarah itu kita dapat mengerti, pahami lebih dalam dan kita terapkan. Sejarah  itu ibaratkan perjanjian antara masa lalu dan masa yang akan datang, dua zaman yang berbeda.

Nabire, alias Ibukota Prov.Papua-Tengah yang baru dimekarkan dari Prov.Papua. Setelah pemekaran, beberapa waktu kemudian Kota Nabire jadi; Kota yang pergi tanpa alaskakinya dan tanpa menghitung seberapa juta-ribu jejak yang dia tinggalkan. Kota Nabire, Tempat yang mengagetkan kita dengan hadirnya berbagai perubahan baru, seperti tugu-tugu(monumen) baru di setiap titik-titik utama. Selain renovasi, ada yang harus runtuh seperti tugu #RoketNabire di ganti dengan #NabireHebat. Semoga kehebatannya mewakili rakyat yang baik.

Lanjut, tidak sadar juga selain Kota Nabire baru jadi Prov.Papua Tengah 25 juli 2022(25/07/22). Kota Nabire juga banyak menghadirkan banyak orang-orang pendatang dari penjuru indonesia; seperti https://www.nabire.net/sebanyak-1-624-penumpang-tiba-di-nabire-menggunakan-kapal-gunung-dempo/amp/ Kita hanya sedang dibawa agar terpancing, aslinya semenjak provinsi baru dimekarkan semua yang tidak seharusnyapun terjadi ‘transmigrasi terus-menerus. 
Pada akhirnya kita sebagai anak Papua-Tengah dan Papua pada umumnya. Harus tahu bahwa kita sedang keras-kerasnya untuk belajar lebih memahami situasional lalu bertindak, Ingat Tuhan ialah milik kita orang papua.

God Bless, Sorong sampai Merauke.

~Agus Tenouye
(28/04/24) Papua-Tengah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun