Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Riau - 3x Gubernurnya Dicokok KPK karena Korup, Riau Kita Bubarin Saja Yuk!

26 September 2014   23:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:22 122 0
Riau merupakan salah satu propinsi kaya di negara ini. Di daerahnya banyak tambang migas dan perkebunan sawit yang sangat luas. Tapi kekayaan memang bukan tolak ukur seseorang tidak kalap akan uang. Gubernur yang notabenenya adalah penguasa tertinggi di daerah itu juga kalap akan gemerincing uang panas yang ditawarkan secara tidak legal. Gubernur tersebut takluk akan kekuatan uang, sama rakyat takutkah? Masa bodoh.....karena rakyat memang dikondisikan untuk dibodohi. Itulah siklus yang akan terus berulang-ulang yang akan terjadi di negeri ini.

Sekarang banyak orang bodoh merasa pintar karena merasa memiliki wewenang dari rakyat yang bodoh-bodoh itu. Apakah rakyat setuju dengan sikap mereka? Masa bodoh....karena rakyat memang dikondisikan untuk dibodohi. Berbagai argumentasi dan narasi diputar balikan seakan-akan kebodohan-kebodohan di negeri ini terjadi sebagai akibat dari kebodohan rakyatnya dalam memilih pemimpinnya. Padahal pemimpin yang disajikan kebanyakan orang bodoh yang sok pintar dan kebanyakan dari mereka memang pintar membodohi rakyat yang belum pintar.

Jika kita gunakan argumentasi dan narasi-narasi yang dibangun oleh pemikiran bodoh mereka, maka sewajarnya propinsi Riau dibubarkan saja karena pemimpinnya telah 3x berturut turut dicokok oleh KPK. Mengapa demikian? Karena wacana ini sebangun dengan argumentasi yang mereka coba tanamkan kepada rakyatnya yang suka dibodohi. "Kita" harus berani mengevaluasi laik tidaknya sistem pemerintahan di propinsi itu, apakah logika kita sudah tumpul atau kita sudah tersesat? Silahkan saja tanya pada Amien Rais yang tersohor, Akbar Tanjung yang akbar dan Abu Rizal Bakrie yang konon sangat dekat dengan rakyatnya [karena taglinenya adalah suara partainya suara rakyat, rakyat Sidoarjo iya]

Ayo rakyat Indonesia, sudah hampir 350 tahun kalian dibodohi oleh Belanda, 3 tahun dikungkung oleh Jepang, sekitar 32 tahun dibodohi oleh Soeharto, 10 tahun ini dibodohi oleh SBY dan puncaknya hampir 2 bulan belakangan ini dibodohi oleh koalisi cabul-cabulan itu. Apakah kita cukup bodoh untuk dibodohi atau kita pantas melawan mereka untuk mendapatkan martabat dan harga diri kita?

Untuk kakanda SBY, anda memang presiden, doktor dan seabrek penghargaan lainnya yang sudah anda terima, tapi kami tidak akan membeli drama murahan anda kembali. Sudah cukup kami tertipu dan terbuai dari terzaliminya dirimu oleh Megawati saat itu. Ternyata tuduhan jenderal cengeng itu tidak bisa terbantahkan, anda bukan korbannya tapi andalah mastermindnya. Anda naik menjadi presiden dengan jualan "terzolimi" dan sekarang anda pun turun dengan mayoritas rakyat Indonesia menzolimi anda, karena anda pantas mendapatkannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun