[caption id="attachment_142078" align="aligncenter" width="686" caption="serahkan sajen pelangkah"][/caption] Yogyakarta (16/9) Calon pengantin putri Keraton Nyayogyakarta Hadiningrat serahkan
sajen pelangkah berupa seperangkat pakaian,perhiasan dan tas kepada sang kakak, GRAj Nur Abrajuwita di Kraton
Kilen. Tradisi Plangkahan ini merupakan tradisi keraton Ngayogyakarta saat sang adik mendahului kakaknya untuk menikah. Begitu pula yang dilakukan GKR Bendara pada pernikahannya ini. Dihadapan sang ayah Sri Sultan HB X dan ibu GKR Hemas, calon pengantin ini meminta ijin kepada sang kakak. [caption id="attachment_142072" align="alignleft" width="480" caption="diapit sang kakak"][/caption] Pada saat yang sama calon pengantin putra melakukan tradisi Nyantri di bangsal Kasatriyan, calon pengantin putri melanjukan dengan
ngabekten.
Ngabekten ditandai dengan
sungkeman kepada ayah/ibu sebagai wujud bakti penghormatan sang anak. Selesai
ngabekten, sang putri menuju
keputren untuk sengker atau pingitan. (Mmm...dalam pengamatan saya pingitan itu yang sekedar masuk ke keputren dan santai santai bukan trus dikurung dalam kamar.) Menggunakan busana putih abu abu, GKR Bendara menjadi sosok yang membawa keraton Ngayogyakarta lebih muda. Seluruh prosesi mulai nanti malam hingga ijab dan resepsi besok (18/9) akan disiarkan Live di Jogja Tv dan di relay di layar dan tv tron di sepanjang malioboro.
KEMBALI KE ARTIKEL