Sekitar 200 pramuka pengalang dan penegak mendirikan kemah di dalam Benteng Vredeburg. Bukannya nekat, kemah ini merupakan bagian dari perangkat kegiatan kemah budaya V yang diselenggarakan oleh Kwartir cabang DIY. Uniknya dalam kegiatan ini peserta tidak dikenalkan dengan kehidupan alam bebas dan bagaimana mereka bertahan hidup tetapi justru "dimanjakan" dengan berbagai fasilitas. "Ya lebih enak di kemah ini, wong datang aja tendanya sudah berdiri", ujar salah satu peserta dari Kwarcab Bantul. Sebut saja tenda yang telah terpasang saat mereka datang. Makan pagi, siang dan malam dengan nasi kotak, dan mengikuti lomba memasak dengan kompor gas..... Apresiasi terhadap kegiatan ini tetap tinggi karena tujuan dari kemah budaya adalah pengenalan berbagai perangkat seni budaya Yogyakarta untuk anak muda seperti mereka. Tiga hari dua malam mereka dikenalkan dengan berbagai kegiatan seputar jelajah candi, kunjungan ke gedung presiden jogjakarta, aktraksi seni dan masih banyak lagi. Meski pramuka identik dengan kehidupan alam bebas dan bagaimana harus bertahan namun pelestarian seni budaya dan pengetahuan sejarah tetap menjadi tugas mereka. Lha nanti kalo di tengah hutan ketemu batu andesit kotak malah dikiranya alas duduk padahal itu situs bersejarah....atau pramuka Indonesia lebih suka menyanyikan lagunya SM*SH dari pada menari. salam pramuka!!!
KEMBALI KE ARTIKEL
