Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Politik Kenabian Jokowi Tidak Dianulir

19 Desember 2013   09:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 133 2

Persoalannya: Siapakah yang memberi label Jokowi Nabi? Kuasa apakah sehingga ia berani menganugerahkan kenabian pada Jokowi? Apakah ia mempunyai penglihatan bahwa Jokowi Utusan Allah? Jika diperpanjang lagi persoalan ini maka kita akan kesulitan menemukan jawaban.

Kenabian Jokowi mungkin saja sebaran aroma politik untuk mengarumkan nama Jokowi menjelang pilpres. Bagi lawan politik, Jokowi Nabi adalah absurditas yang telah mengotori lingkungan kenabian yang dikatakan sakral oleh kaum agamis. Di lain pihak perlu disadari label Jokowi Nabi tidak mengidentikan Jokowi= Nabi tetapi politik kenabian seorang Jokowi ada benarnya.Politik kenabian yang sesungguhnya diagungkan dan dinomorsatukan oleh pencinta Jokowi dalam diri seorang Jokowi tidak memberi gelar nabi apapun pada Jokowi.

Semua orang diharapkan harus memilikisifat kenabian dan bukan Nabi. Orang yang memiliki sifat kenabian mengatakan sesuatu yang baik dan benar, melakukan sesuatu yang baik dan benar dan layaknya seorang Nabi. Sifat kenabian ditampilkan untuk memberi kesaksian kepada semua orang bahwa ini adalah jalan terbaik untuk mencapai kesuksesan. Kesaksian bisa saja kata-kata atau perbuatan untuk mengarah pada perubahan yang lebih baik dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Tampilan Jokowi tidak seorang Nabi melainkan memiliki sifat kenabian dalam dirinya. Ini bukan sebuah tuntutan yang diharapakan keluar dalam diri seorang Jokowi melainkan memang demikian tampilan apa adanya yang pernah dilihat oleh semua orang. Jadi Jokowi bukan Nabi tetapi memiliki sifat kenabian dalam dirinya. Label Jokowi=nabi dianulir tetapi sifat kenabian seorang Jokowi tidak dianulir karena melekat erat dalam dirinya dan menjadi bagian dari seluruh hidupnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun