Akhir 1992 saya dilanda kegelisahan, karena mendapat tawaran untuk memimpin Harian Umum Republika. Sebuah tantangan yang menarik. Pak Handjojo keberatan melepas saya, karena ia telah menyatakan untuk mempersiapkan saya sebagai penggantinya kelak. Akhirnya beliau menyetujui melepas saya dengan catatan saya tetap membantu beliau sebagai staf ahli LKBN ANTARA, terutama untuk urusan hubungan dan kerjasama internasional.