Wajar saja jika tahun 2014 dikatakan sebagai tahun politik, berbagai kegiatan politik menarik perhatian masyarakat Indonesia baik secara langsung maupun melalui media. Diawal tahun sampai bulan april pemilu legislatif menjadi bahan perbincangan masyarakat diberbagai ruang diskusi baik formal maupun non formal. Geliat politik pun berlanjut saat memasuki tahapan pemilu Presiden dan Wakil Presiden dipertengahan tahun. Tampilnya dua calon berdampak pada pengelompokan dua kekuatan besar antara koalisi pendukung Prabowo-Hatta dengan koalisi pendukung Jokowi-JK. Kemeriahan suasana politik pilpres kemudian berakhir pada tanggal 22 Agustus 2014 melalui keputusan MK terhadap PHPU Presiden dan Wakil Preiden sebagai babak akhir tahapan pilpres.