Untuk parpol pendukung yang kurang beruntung masuk parlemen, kursi wakil menteri telah disiapkan. Antara lain untuk Perindo, PSI, dan mungkin juga Hanura. Ketiga parpol ini memang ikut berkeringat mengantarkan Jokowi-Ma'ruf ke Istana. Perindo mengirimkan Angela Tanoesoedibjo yang tak lain merupakan puteri kandung Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.
Adapun PSI mengutus Surya Tjandra, seorang politisi muda. Bagaimana dengan Hanura? Belum jelas siapa tokoh yang akan mewakili Hanura di kursi wakil menteri. Bisa jadi Hanura hanya diberikan posisi komisaris atau direksi BUMN.
Barisan relawan ikut diguyur. Diwakili Budi Arie Setyadi, sosok yang dikenal sebagai Ketum Projo, kelompok relawan yang ikut berjuang mengalahkan Prabowo-Sandi. Barisan profesional yang dikenal sebagai simpatisan PDIP, Budi Gunadi Sadikin juga ikut dipanggil. Ia saat ini menjabat Dirut Mining Industry Indonesia (MIND ID) yang sebelumnya bernama Inalum. Kemungkinan besar, Budi akan ditempatkan sebagai Wakil Menteri BUMN mendampingi Erick Thohir.
Politikus PPP Zainut Tauhid diplot sebagai Wakil Menteri Agama. Sementara Mantan Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Wahyu Trenggono dikasih posisi Wamenhan mendampingi Prabowo Subianto. Utusan Indonesia bagian timur khususnya Papua jatuh kepada mantan Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo. Tak lupa, kalangan profesional murni juga ikut diguyur. Antara lain, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar yang bakal menempati pos Wamenlu.
Total sejauh ini yang dipanggil ke Istana sudah 12 orang. Mereka terdiri dari perwakilan parpol, relawan, tim sukses, profesional, hingga perwakilan wilayah Indonesia. Hal ini menandakan Jokowi tidak menginginkan adanya kegaduhan di internal akibat tak kebagian kue kekuasaan. Jokowi ingin memastikan agar kabinetnya merangkul semua pihak, kecuali trio parpol Demokrat, PAN, dan PKS.