Sebuah surat berperangko Rp 6000, baru saja diantarkan Pak Pos ke rumah mungil itu. Seorang kakek dengan lima cucu, ingin buru-buru membukanya. Tapi ia lebih dulu melakukan ritual yang sudah turun-temurun sejak lama: menerawang surat berbungkus amplop putih itu. Kakek itu rupanya sudah mafhum kalau surat itu sudah pasti bernada sama seperti tahun lalu.
KEMBALI KE ARTIKEL