Hari mulai merambat malam di pinggiran Jalan Raya Bogor-Jakarta yang berangsur sepi lalu-lalang kendaraan. Di kios berukuran 5 x 3 meter yang terletak di sisi kiri perempatan jalan, satu unit ponsel pintar alias smartphone terlihat di "meja bedah" yang terbuat dari kayu beralaskan kaca. Smartphone seharga Rp 3 juta itu tinggal menunggu giliran. Lampu sorot, korek kuping, sikat gigi, dan sedikit bensin, berjejer rapi di atas meja kaca. Kok ada korek kuping? "Ya begitulah, smartphone yang mengalami kerusakan, ada kalanya bisa kembali beroperasi hanya dengan sentuhan sepotong korek kuping," ujar pria yang hobi bermain futsal itu.
KEMBALI KE ARTIKEL