Setelah kemarin pertama kali melihatnya pagi ini mataku tertumbuk pada foto dari cuplikan video yang dirilis Koran TEMPO kemarin (07/09). Menggambarkan ada tiga orang dewasa masing-masing sedang memegang mortir yang gagal meledak. Peristiwanya terjadi di salah satu desa di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada akhir tahun lalu.
Dari sumber dokumen
Conflict Armament Research (CAR) - organisasi pemantau senjata yang berbasis di London, Inggris - tercatat
pengiriman sebanyak 2.480 peluru mortir ke Indonesia pada medio Oktober 2020. Alangkah banyaknya!
KEMBALI KE ARTIKEL