Jujur, tindakannya menghilangkan nyawa Yoshua sampai sekarang pun belum berhasil meyakinkanku -- dan mungkin juga banyak orang -- dengan seabreg atribut miliknya selaku pejabat tinggi kepolisian dengan kekuasaan luar biasa (over power) sehingga digelari sebagai "Kaisar Sambo".
Bukan level jenderal dengan tindakan gegabah dan skenario penuh kebohongan yang menunjukkan ketidakmatangan emosionalnya. Dan lagi melibatkan banyak polisi -- kombinasi anak buahnya maupun mantan -- dari pangkat jenderal sampai yang paling rendah yang merupakan kombinasi arogansi dan jiwa pengecut alias tidak satria.
Ketidaksatriaannya makin terlihat dengan berbelat-belit pengakuan berubah-ubah dan bertentangan satu sama lain. Berbohong kepada Kapolri dan banyak rekan kerja, bersandiwara kepada berbagai pimpinan lembaga untuk menghindari tanggung jawab adalah tindakannya yang banyak terungkap kemudian.