Kalau di dunia pekerjaan, lebih condong merupakan sesal karena tidak melakukan tugas dengan tepat sesuai arahan. Atau dugaan yang terbukti kemudian menjadi kenyataan. Kalau di dunia non pekerjaan, cenderung pada penyesalan karena salah mengambil langkah. Keputusan yang kemudian terbukti tidak menyenangkan. Banyaklah, yaaa ...
Jum'at, 10 Juni yang lalu di sini aku menulis tentang kans timnas Indonesia yang berlaga di seleksi Piala AFC. Saat itu kita dalam situasi yang sangat eufora karena baru saja menang dari Kuwait yang jadi tuan rumah pertandingan kualifikasi Piala Asia. Belum kalah dari Jordania yang pertandingannya dilangsungkan dua hari kemudian.
Aku sebutkan 'nggak ada yang 'nggak mungkin, bisa saja timnas lolos kualifikasi, bahkan memboyong Piala AFC. Ada adagium dalam dunia persepakbolaan yang mengatakan "selagi bola masih bundar semuanya masih mungkin terjadi". Banyak peristiwa di mana tim underdog bisa mengalahkan tim unggulan.
Terbukti, timnas kita berhasil mendapat tiket untuk berlaga di Piala Asia 2023 setelah menjadi runner up Grup-A dan dengan spektakular mengalahkan Nepal dengan angka sangat telak: 7-0. Hasil pertandingan terbaik yang pernah diraih oleh timnas. Bagaimana pun juga, kontribusi Shin Tae-yong sebagai pelatih tentulah sangat signifikan. Prestasi ini -- bertanding di Piala Asia kembali -- sangat membanggakan karena sudah 15 tahun lalu timnas terakhir kali ikut bertanding dalam ajang bergengsi tersebut.
Kesempatan langka dan jangan disia-siakan. Ayo, Shin Tae-yong!