Negara pertama yang menjadi pilot project adalah Filipina. Pertimbangannya kultur dan tipikal masyarakatnya mirip dengan kita di NKRI ini. Juga pasarnya masih sangat "welcome" dengan produk-produk yang kami akan pasarkan di sana.
Beda dengan model bisnis selama ini, kali ini kami menunjuk Distributor di Manila. Ternyata banyak sekali tantangan dan hambatan. Selain produk dan kemasan yang harus menyesuaikan (harus diproduksi seturut dengan permintaan Filipino dan Filipinas), komitmen penyelesaian masalah juga menjadi tantangan yang lain. Kontrak lengkap juga harus diselesaikan satu per satu. Yang terakhir adalah tentang persediaan, target penjualan, dan harga jual ke pelanggan.
Sepanjang dua tahun ini sudah tiga kali berganti (calon) Distributor. Karena masuknya "di tengah jalan" aku harus mengurai satu demi satu persoalan yang ada. Adakah di antara kita yang sudah berpengalaman dan berbagi resep keberhasilan manakala berbisnis di luar negeri?
Kumusta ang negosyo natin ngayon, kaibigan? [artinya: 'gimana perkembangan bisnis kita hari ini, kawan?]